Sebelum tercipta Pinisi (akhir abad ke-19), di
Sulawesi-Selatan telah ada beberapa macam jenis perahu yang digunakan oleh
penduduk pesisir untuk berbagai keperluan dan kegiatan sehari-hari. Karena
tuntutan kebutuhan yang semakin berkembang, alat transportasi tersebut terus
menerus mengalami perubahan (modifikasi), baek daris segi teknik pembuatannya
maupun jenis dan kapsitasnya. (Muhammad Arid Saenong. 2013)
Menurut Zulengka Tangallilia dari analisa kacamata awam, ini
terjadi jauh sebelum masa-masa itu dimana ditemukannya situs-situs liang di
pinggiran pantai tempat manusia prasejarah Bulukumba hidup di masanya, ini
mendandakan jika Manusia yang bermukim ditempat tersebut telah menggunakan alat
untuk melakukan aktifitasnya di laut.
Di sulawesi selatan alat transportasi air yang mula-mula
tercipta setelah penggunaan rakit ialah perahu yang terbuat dari batang kayu
besar yang dikeruk dan biasa disebut perahu lesung.
Seiring dengan tuntutan kebutuhan, maka diperkirakan pada
abad ke-16 barulah tercipta perahu yang lebih besar yang disusun dari
kepingan-kepingan papan. (Muhammad Arif Saenong. 2013)
![]() |
(Pict : Zulengka Tangallilia ; 2007) |
Di Desa Ara, tepatnya di Pantai Mandala
ria yang sebelumnya bernama Pantai Ara terdapat situs Liang Sabboa dimana
ditemukan banyak Sampah dapur seperti kerang-kerang laut dan perkakas yang
setelah diuji karbon oleh Peneliti Australia jikalau alat-alat seperti kapak
sudah ada sebelum Masehi (Wawancara dengan Drs Muhannis tahun 2014).
Selain
situs Liang Sabboa masih banyak situs di Bulukumba yang bisa mengungkap akan
rekam-rekam masa lalu yang Bulukumba yang saat ini masih gelap dan itu
membutuhkan orang-orang kompoten di bidangnya.
*****
Sumber :
(1) Muhammad Arif Saenong. 2013. Pinisi "Panduan teknologi dan Budaya". Penerbit Ombak. Yogyakarta.
(2) Wawancara dengan Drs Muhannis (Budayawan Bulukumba asal Desa Ara) tahun 2014.
Sumber :
(1) Muhammad Arif Saenong. 2013. Pinisi "Panduan teknologi dan Budaya". Penerbit Ombak. Yogyakarta.
(2) Wawancara dengan Drs Muhannis (Budayawan Bulukumba asal Desa Ara) tahun 2014.
0 komentar:
Posting Komentar