saat itu, 264 tahu yang lalu. I.M. Auber Fecit Annom telah memetakan beberapa Distrik dan kampung yang saat ini beberapa diantaranya menjadi ibu kota Kecamatan dan desa yang ada di pesisir selatan Kabupaten Bulukumba. dalam peta yang ia gambarkan terdapat ratusan tempat yang tidak asing di telinga kita.
![]() |
Peta tahun 1752 Oleh I.M. Auber Feccit Annom tentang wilayah kerajaan Bone |
beberapa distrik dan kampung dalam Peta yang tertera tahun 1752 ini antara lain Lemo-lemo, Tannabeero, Dennowang, Kapongkolang, Balangisang, Djana, Bampang, dan puluhan tempat lainnya.
Lemo-lemo, dalam artikel tentang Distrik yang ada di wilayah administrasi Kabupaten Bulukumba saat ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata di Bulukumba.
Saat berkungjung ke tempat ini, kita akan di sugukan hamparan pasir putih yang panjangnya kira-kira 2 km dan hutan bekas perkampungan tua yang sangat eksotis dan belum terjamah karena rerimbung pohon.
Di tempat ini, Pantai lemo-lemo ternyata terdapat sebuah benteng peninggalan kerajaan Lemo-lemo di masa kejayaannya dulu, tidak semua pengunjung dapat tahu bahwa susunan batu dari batu karang yang banyak tersebar di wilayah timur bulukumba ini di susun sedemikian rupa membentuk sebuah dinding untuk menghalau lontara peluru lawan.
Sisa Benteng di Kampung tua lemo-lemo |
Benteng yang terbuat dari susunan batu karang ini kondisinya sangat memperihatingkan dan nyaris saja lenyap keberadaannya dimana menurut penuturan warga kampung Lemo-lemo, dulunya banyak warga dari desa lain membawa perahu dan mengambil bagian benteng yang terbuat dari karang untuk pembangunan rumah.
Benteng yang saat ini hanya tersisa kurang dari 10 meter karangnya berserakan karena minimnya pengawasan dan kurang perhatian. misalnya saja bagian sayap kiri benteng, batu karang sebagai bahan utama berhamburan ke mana-mana karena runtuh atau karena tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Benteng ini dulunya sangat ampuh menghalau terjangan peluru lawan karena sifat bahan utama yakni karang saling bertautan sehingga kokoh.
Saat Komunitas Simpul merah datang berkunjung ke lokasi benteng, terdapat kelompok Pramuka dari salah satu SMA Kabupaten Bulukumba yang tengah melaksanakan kegiatan, hal yang sangat menarik di sini yakni salah satu di antara kami menanyakan akan benteng itu, rupanya mereka tidak tahu sama sekali dan hanya menganggap kumpulan batu karang yang di susun untuk pembangunan wisata.
Selain kerusakan benteng, salah satu hal yang sangat menarik di Sekitar Pantai lemo-lemo ini adalah adanya satu makam.
Makam yang terletak pada bagian depan Benteng Lemo-lemo. |
Menurut pengakuan warga, makam ini adalah tempat peristirahatan panglima perang kerajaan lemo-lemo, saat di tanyakan namanya, warga tersebut kurang tahu siapa yang di makamkan di tempat tersebut.
Makam ini sangat unit, bentuk dan letaknya sama dengan makam muslim lainya yang umum kita jumpai, hanya saja bagian bawah makam merupakan karang keras yang menurut pengamatan kami adalah hal yang membutuhkan kerja keras untuk menggali.
Sangat miris memang, generasi muda sebagai penerus bangsa ini tidak tahu akan kekayaan yang ada di daerahnya sendiri.
Hal ini barangkali yang menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya kerusakan situs yang ada di Bulukumba karena ketidak tahuan masyarakat ataupun generasi muda akan riwayat suatu situs yang kelak mereka warisi akan sejarah perjuangan leluhur mereka.
Bulukumba, 10 Juni 2016
Penulis : Zuengka Tangallilia
mantap dinda....tulisan tulisan sederhana seperti ini sangat bernilai edukasi bagi pembacanya...termasuk saya...
BalasHapusTerima kasih Bapak Rahmat Munawar akan Dukungannya.
HapusTopada Salamaki.
Tulisannya sangat edukatif dan memberikan informasi yang sangat penting diketahui oleh masyarakat sul sdl khususnya bulukumba
BalasHapusTerima kasih atas partisipasinya Pak MIFTAHUL MAULIDIL MURSYID. Mohon dukungan untuk penulisan selanjutnya.
HapusSalam Budaya.
Salamaki
Tulisannya sangat edukatif dan memberikan informasi yang sangat penting diketahui oleh masyarakat sul sdl khususnya bulukumba
BalasHapus